Oleh Salmiah Rambe
Keluarga adalah institusi terkecil dalam suatu negara namun keluarga adalah lembaga yang sangat strategis dalam membangun negara bahkan peradaban. Di dalam keluargalah tempat pencetak pertama generasi yang akan dibentuk yang akan menentukan negara bahkan menentukan corak peradaban bangsa.
Masyarakat Indonesia dikenal memiliki akar keagamaan dan tradisi kekeluargaan yang sangat kental. Namun semakin lama kita melihat dan menyadari, di negara kita ini, kini nilai nilai tsb makin melemah .
Keluarga minimal terdiri dari suami istri dan anak anak.Di Indonesia, termasuk di Jawa Barat ini,banyak keluarga makin lama makin jauh dari nilai agama dan tradisi kekeluargaan. Makin bertumpuk kasus yang merusak kelangsungan keluarga seperti makin banyaknya kasus perzinahan ( yang biasa diperhalus dengan nama perselingkuhan) yang dilakukan oleh suami atau istri di lingkungan kantor/ kerja, penyalahahgunaan narkoba, pelacuran anak dan remaja, hidup samen leven( kumpul kebo)/ seks bebas tanpa ikatan pernikahan .
Fenomena melemahnya nilai nilai agama dan tradisi kekeluargaan juga ditandai dengan tingginya perpecahan atau kasus perceraian keluarga, hilangnya rasa aman dalam keluarga dan keringnya kasih sayang , kekerasan terhadap anggota keluarga dan eksploitasi anak menjadi pencari nafkah.
Masih segar dalam ingatan kita kasus yang terjadi tahun lalu dalam sebuah keluarga dimana seorang ibu tega membunuh anaknya sendiri. Dan kasus yang sama pun terulang di tahun mendatang di sebuah kota di jawa Timur dimana seorang ibu dengan tenangnya membunuh 4 orang anak kandungnya sendiri.Atau kasus yang makin sering terjadi yakni suami yang bunuh diri karena tak sanggup untuk membiayai anak dan istrinya.
Kasus pembunuhan maupun kasus bunuh diri yang semakin sering terjadi menunjukkan bukti bahwa sebagian masyarakat Indonesia memang hidup dalam kemiskinan. Baik kemiskinan iman maupun kemiskinan materi.
Kita sangat mengharapkan negara Indonesia yang kita cintai ini, ditopang oleh keluarga keluarga yang sakinah sejahtera yang memiliki ketahanan keluarga .
Keluarga Sakinah adalah keluarga yang memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga, baik yang bersifat batiniah maupun lahiriah, dengan mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki. Sejahtera adalah terpenuhinya kebutuhan seluruh anggota keluarga baik secara lahir maupun batin
Apa yang perlu dilakukan agar keluarga keluarga diIndonesia, keluarga kita menjadi keluarga sakinah sejahtera?
Hal yang harus dilakukan adalah memperbaiki keluarga mulai dari diri dan keluarga sendiri.Untuk itu beberapa hal dibawah ini, perlu kita perhatikan dan kita laksanakan bersama.
1. Landasan Berkeluarga harus karena Allah
Pahami bahwa kita berkeluarga adalah karena Allah.Menikah , memiliki keturunan (berkeluarga) dilakukan untuk beribadah kepada Allah. Demikian mestinya setiap muslim melakukan segala sesuatu harus karena Allah :
”Katakanlah sesungguhnya sholatku ibadahku hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam...” QS 6:162
Betapa banyak orang yang menikah/ berkeluarga hanya karena dorongan syahwat, bahkan sebelumnya telah melakukan maksiyat/ zina, sehingga upaya membentuk keluarga seringkali tandas di tengah jalan.Suami atau istri tak saling percaya, pertengkaran demi pertengkaran menghiasi keluarga yang memang tidak memiliki landasan yang kuat. Karena itu menikah atau berkeluarga haruslah dengan niat karena Allah, untuk beribadah kepada Allah dengan menjaga kesucian diri dan akhlak.
2. Jadikan Allah menjadi pegangan utama dalam keluarga
Dengan selalu berpegang pada Allah, selalu mendekat dan mengingat Allah, maka hati akan menjadi tenang.Jika semua anggota keluarga selalu mengingat Allah dan saling mencintai karena Allah maka Allah akan melimpahkankasih sayangNya pada kelurga kita
Bagaimana caranya agar keluarga kita mendapat kasih sayang Allah?
-Tegakkan ibadah, seperti sholat, apalagi bila dilakukan dengan berjamaah bersama seluruh anggota keluarga, tilawah AlQuran, shaum dll
Hiasi rumah kita dengan dengan lantunan ayat suci alQuran, menghidupkan sunnah Nabi dan jauhi segala kemaksiyatan
3. Akhlak yang baik
Setiap anggota keluarga harus terus memperbaiki diri dan berupaya menghiasi dri dengan akhlak yang baik, seperti yang dicontohkan Rasul SAW sperti jujur, setia, istri setia pada suami, suami setia pada istri, bertanggung jawab dll.
4. Musyawarah
Menghidupkan kebiasaaan musyawarah dalam keluarga adalah hal yang sangat positif dan mulia. Seorang bapak krn kepala keluarga tidak dengan semena mena memutuskan sendiri secara otoriter. Mengajak istri dan anak anak untuk bermusyawarah mengambil keputusan , adalah pembiasaan yang sangat baik dalam keluarga. Dengan itu anak belajar mendengar, belajar menyampaikan ide dan belajar untuk menghormati pendapat orang lain
5 Mencari nafkah yang halal
Apabila makanan minuman yang dimakan atau diminum berasal dari harta yang tidak halal, maka tempat yang lebih utama bagi orang tsb adalah di neraka. Mencari nafkah yang halal, tidak korupsi tidak zhalim adalah hal yang harus ditegakkan agar keluarga bisa menjadi keluarga yang sakinah sejahtera. Bagaimana kita bisa berharap keluarga kita diberkahi Allah jika nafkah yang diperoleh berasal dari harta yang tidak halal?!
Selain beberapa hal tsb diatas, upaya untuk menuju keluarga sakinah sejahtera juga harus dilakukan oleh pemerintah .Melalui program programnya pemerintah harus lebih berpihak dan mengalokasikan dana yang memadai untuk menciptakan keluarga yang sakinah . Pemerintah juga mesti membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya bagi masyarakat agar menjadi jalan bagi keluarga untuk mendapatkan penghasilan, yang akan menunjang kesejahteraan masyarakat.
Begitu pula LSM, parpol, ormas dan seluruh elemen bangsa harus ikut serta berpikir dan berperan aktif untuk mewujudkan keluarga sakinah sejahtera. Tidak mungkin hanya mengandalkan pemerintah saja, atau sebagian masyarakat saja, karena ini adalah tugas bersama untuk mewujudkan keluarga sakinah sejahtera.
Mari kita mulai sekarang juga berupaya optimal membentuk keluarga sakinah sejahtera agar terbangun negara yang kuat dan peradaban bangsa yang mulia
Allohu A’lam bisshowab
Salmiah Rambe
- Salmiah Rambe
- Salmiah Rambe • Lahir 3 Des 69 • Istri Dip. Ing. Lian Dharma Kusumah • Ibu 4 orang anak • Ketua Keputrian MBM STAN Prodip Jakarta • Pembina Pengajian Ibu Indonesia Touluse Perancis • Ketua Bidang Kewanitaan PPI Partai Keadilan Australia • Pembina Pengajian Ibu-ibu Indonesia Melbourne, Australia • Sekretaris Bidang Kewanitaan DPW PKS Jabar • Wakil Sekr Kaukus Perempuan Politik Indonesia Jabar • Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS Jabar • Dewan Pembina Yayasan PUSPITA (Pusat Pemberdayaan Wanita ) • • Caleg DPRD Tk I Prov. Jawa Barat Partai Keadilan Sejahtera No urut 2. Pendidikan: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Jakarta, Lembaga Dakwah dan Studi Islam Mahad al-Hikmah Jakarta, ESL Melbourne Australia, Lembaga Tahfidz Al-Quran Habiburrahman Bandung. Penghargaan : Murid Teladan Kota Jambi, Juara I Cerdas Cermat tk Propinsi Jambi, Orang Tua Favorit LH Bandung, Juara I Lomba Keluarga DPD PKS Kota Bandung.
Selasa, 20 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar